Selasa, 01 November 2011

MEMAHAMI STRESS


MEMAHAMI STRESS









Pengertian
Respon Seseorang terhadap suatu keadaan/stimulus yang menekan shg mengakibatkan ketegangan baik secara fisik maupun psikis karena merasa kesulitan melakukan penyesuaian.
MACAM-MACAM STRES
Berdasarkan penyebabnya, Stress dibedakan menjadi :
Stress Fisik : disebabkan oleh keadaan fisik, seperti : Suara bising, suhu yang tinggi, sinar matahari yang menyengat, jalanan macet.
Stress Kimiawi : disebabkan pengaruh senyawa kimia yang terdapat pada obat-obatan, Zat beracun, factor hormone dan lain-lain.
Stress Mikrobiolgis : disebabkan oleh kuman, seperti virus, bakteri dll
Stress Fisiologis : disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh seperti fungsi organ pencernaan terganggu, fungsi organ jantung terganggu, dll
Stress Proses Tumbuh Kembang: disebabkan proses tumbuh kembang seperti masa Pubertas, Lansia
Stress Psikologis: disebabkan oleh gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnya : Hubungan social, bekerja / sekolah ditempat baru, dll.
Berdasarkan SIFATNYA, Stress dibedakan menjadi :
Eustress (Stres Positif), yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). → Mampu adaptasi → Performance meningkat.
Distress (Stres negative), yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Bisa menimbulkan konsekuensi individu seperti penyakit kardiovaskular yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian
SUMBER-SUMBER  STRES
STRESSOR : segala sesuatu yang dapat menyebabkan stress.
sumber stress :


INTERNAL, Sumber stress yang berasal dari dalam diri sendiri baik karena fisik ataupun psikis 
EKSTERNAL , Sumber Stress berasal dari luar diri individu. Misalnya dari keluarga, masyarakat dan lingkungan.
PERSPEKTIF  THD  STRES
Menurut Lazarus & Folkman (1986),
Ada 3, Yaitu STRESS Sbg :
1. Stimulus
    yaitu stres merupakan kondisi / kejadian tertentu yg menimbulkan Ketegangan (stressor)
2. Respon
            yaitu merupakan suatu respon / reaksi individu yg
            muncul krn adanya situasi tertentu yg menimbulkan stres. (Pusing, Jantung berdebar, gemetar dll)
Proses
            yaitu stres digambarkan sbgi suatu proses dimana individu secara aktif dpt mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi, maupun afeksi.
TAHAPAN-TAHAPAN STRESS
Menurut Robert J. Van Amberg, Tahapan stress dapat dibagi menjadi 6 Tahap, yaitu :
Tahap I
Tahap ini merupakan tahap stress paling ringan. Ditandai :


Munculnya yg semangat berlebihan, penglihatan lebih tajam dari biasanya, merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, ditandai dgn antusiasme berlebih. (Tanpa disadari, sebenarnya cadangan energy tubuhnya semakin menipis dihabiskan dgn antusiasme berlebihnya, mulai timbul rasa gugup berlebihan).
Tahap II


     Dampak stress yg semula direspon dgn antusias krn dianggap menyenangkan mulai menghilang & timbul keluhan-keluhan krn cadangan energy habis. Keluhannya antara lain letih sewaktu bangun pagi (Padahal dlm kondisi normal, harusnya badan terasa segar), mudah lelah setelah mkn siang, cpt lelah menjelang sore, sering mengeluh lambung & perut sakit, jantung berdebar-debar, otot punggung & tengkuk terasa tegang (tidak bisa santai)


Tahap III
                        Jika tahap stress sebelumnya (II) tdk ditanggapi dgn baik, maka keluhan akan smkin nyata & intensitasnya meningkat seperti ganguan lambung & usus (Gastritis, maag atau diare), Ketegangan otot semakin terasa, perasaan tdk tenang, gangguan pola tidur (Sulit memulai tidur, terbangun tengah malam & sukar tidur kembali), tubuh lemah seperti tdk bertenaga.
Tahap IV
                        Orang-orang pd tahap stress III ketika memeriksakan diri ke dokter dinyatakan sehat & tdk sakit karena tdk ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ tubuhnya. Pd tahap IV ini mulai muncul gejala ketidakmampuan melakukan aktivitas rutin, bosan, kehilangan semangat karena terlalu lelah akibat gangguan pola tidur, kemampuan mengingat & konsentrasi menurun, serta muncul rasa takut & cemas yg tdk jls penyebabnya. 
Tahap V
                 Tahap ini ditandai kelelahan fisik yg sangat, tdk mampu menyelesaikan pekerjaan ringan & sederhana, gangguan pd system pencernaan semakin berat, rasa takut &cemas semakin meningkat.
Tahap VI


                Tahap ini merupakan tahap puncak, ditandai timbulnya rasa panik & takut mati sehingga jantung semakin berdetak cepat, sulit bernafas, tubuh gemetar & berkeringat, kemungkinan untuk pingsan /colaps sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar